|
AKBP DR Maruli Siahaan SH MH didampingi Oleh istri Betty br Simanjuntak beserta 4 Anak dan menantu.(Foto) |
Medan, Media MitraPol.com (M2) - Dalam selalu Mensyukuri hidup, AKBP DR Maruli Siahaan SH MH saat Wakil Direktur (Wadir) Ditreskrimum Poldasu yang juga Mantan Wadir Ditreskrimsus Poldasu ini mengaku sudah menyadari betul arti pepatah Batak “Anakkon Ki Do Hamoraon di Ahu” artinya anakku adalah kekayaan bagiku. Mantan Kapolsek Medan Baru itu mengaku, tak pernah memberikan hal yang bersifat memanjakan atau memarahi keempat anaknya itu. Dalam tuntutan tugas berdinas di luar Sumatera, Maruli mengaku tetap konsisten menanyakan keadaan dan keberadaan keempat anaknya, meski hanya melalui alat komunikasi telepon seluler. Selain menghormati kultur budaya dan adat Batak, sebagai anak laki-laki paling kecil dari pasangan Alm M Siahaan dan Alm N br Sihombing yang merupakan petani di Desa Lobu Siregar, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Maruli mengakui dirinya kerap diajarkan kedua orangtuanya untuk rajin gereja dan membaca firman, terus berdoa, dan tidak sombong. “Hal itu yang hingga saat ini terus saya pegang teguh, baik dalam pelaksanaan tugas sebagai personil Polri kepada anggota, maupun dalam kehidupan pribadi sebagai seorang suami dan orangtua bagi keempat anak saya. Puji Tuhan, hal itu berhasil saya lakukan sebagai seorang pimpinan kepada anggota, juga sebagai orangtua kepada anak,” tambahnya.
Terkait tanggung-jawab kedinasan sebagai personil Polri yang dijalani di jalur reserse, mantan Kasat Reskrim Poltabes (saat ini disebut Polresta) Medan itu mengaku, merupakan kebanggaan tersendiri baginya berhasil mengungkap kasus-kasus yang ditangani, khususnya yang berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat. “Selain itu, bisa melakukan kerjasama dan mendapatkan loyalitas dari anak buah, merupakan salah satu keberhasilan tugas. Khususnya dalam melayani masyarakat, memeroleh keadilan dan keamanan, sehingga Polri selalu berkenan di hati masyarakat,” sebutnya.
Dijelaskan Maruli Siahaan kepada wartawan, Mantan Kasubdit IV/Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim itu juga mengaku, berbagai duka juga pernah dialaminya, seperti kegagalan pengungkapan kasus serta pengabdian di Polri yang mengharuskan dirinya menerima penempatan berdinas di mana saja, meski penempatan itu harus membuatnya terpisah jauh dari keluarga. “Saya bertugas di Poso dan Kupang yang mengharuskan jauh dari keluarga, itu sudah pernah saya jalani. Puji Tuhan, saya punya seorang isteri yang sangat mendukung serta mampu merawat dan mendidik anak-anak, saat saya harus menjalani tugas di luar Sumatera,” imbuhnya
AKBP DR Maruli Siahaan SH MH |
Mengakhiri wawancara, mantan Kapolsek Medan Baru itu menyebutkan, saat ini ia hanya perlu konsentrasi menyelesaikan pengabdiannya di institusi Polri untuk melayani masyarakat, sebagai bagian dari puji syukurnya kepada Tuhan atas seluruh berkat yang telah diterimanya selama hidup ini. (WN)