Keluarga besar Paguyuban Pasundan
Provinsi Sumatera Utara Gelar Silaturahmi Akbar, Seminar Nasional Sekaligus Pelantikan
MEDIAMITRAPOL.COM I SUMATERA UTARA
Keluarga besar Paguyuban Pasundan
Provinsi Sumatera utara menggelar silaturahmi akbar, Seminar Nasional sekaligus pelantikan cabang-cabang Paguyuban
Pasundan. Acara tersebut digelar di Gedung MICC, Jalan Gagak Hitam, Medan,
Minggu (3/2).
Acara
tersebut, bertemakan 'Melalui Acara Silaturahmi Akbar dan Pelantikan
Cabang-cabang Paguyuban Pasundan se-Sumatera Utara Kita Rajut Persaudaraan
dengan Motto Nyantri, Nyunda, Nyakola dan Nyantika.
"acara ini juga disemarakkan dengan kegiatan seminar dan donor darah. Kemudian kegiatan lain yang ditampilkan adalah grup seni budaya Sunda dan artis/penyanyi Rika Rafika yang didatangkan langsung dari Bandung," katanya kepada wartawan, Rabu (30/1).
Ia menjelaskan, Paguyuban Pasundan adalah organisasi budaya Sunda yang berdiri sejak tanggal 20 Juli 1913, sehingga menjadi salah satu organisasi tertua yang masih eksis sampai saat ini. Selama keberadaannya, organisasi ini telah bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan. Paguyuban ini berupaya untuk melestarikan budaya Sunda dengan melibatkan bukan hanya orang Sunda tetapi semua yang mempunyai kepedulian terhadap budaya Sunda.
"Salah satu bidang yang mesti diperhitungkan dalam organisasi ini yakni bidang pendidikan. Hal ini untuk mencapai tujuan yang telah digariskan yaitu memajukan kebahagiaan rakyat Sunda, Paguyuban Pasundan menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran," jelasnya.
Ia menuturkan, pada waktu itu, sekitar tahun 1921-an, hasrat untuk sekolah di kalangan masyarakat telah berkembang luas dan telah dirasakan kekurangan sekolah. Oleh karena itu banyak penduduk dan anak usia sekolah yang buta huruf.
Dalam rangka ini, pada tahun 1931, dibentuk Commite Studie Fonds Pasoendan dan Bate Pamulangan Pasoendan (BPP). BPP yang berkedudukan di Tasikmalaya dan dipimpin oleh Achmad Atmadja dan Gazali Suria Nata Sudjana.
Adapun tujuannya, yakni melahirkan bangsa utama yang berbudi pekerti luhur, menjunjung taraf kehidupan rakyat dengan jalan memberi kesempatan luas untuk mendapat pendidikan dan membendung masuknya kebudayaan barat dan mempertebal rasa ke-Sundaan dan rasa kebangsaan pada umumnya.
Ketua Paguyuban Pasundan Sumut Yohny Anwar, mengatakan, "acara akbar tersebut turut dihadiri Ketua Umum PP Paguyuban Pasundan Prof Didik Turmudzi dan tokoh-tokoh Sunda Pusat, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Sosial Agus Gumiwang dan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus, Kapolda Sumatera Utara Irjend Pol Agus Adrianto serta ribuan warga Sunda/Pasundan di Sumatera Utara." pungkasnya. (wesli)
"acara ini juga disemarakkan dengan kegiatan seminar dan donor darah. Kemudian kegiatan lain yang ditampilkan adalah grup seni budaya Sunda dan artis/penyanyi Rika Rafika yang didatangkan langsung dari Bandung," katanya kepada wartawan, Rabu (30/1).
Ia menjelaskan, Paguyuban Pasundan adalah organisasi budaya Sunda yang berdiri sejak tanggal 20 Juli 1913, sehingga menjadi salah satu organisasi tertua yang masih eksis sampai saat ini. Selama keberadaannya, organisasi ini telah bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan. Paguyuban ini berupaya untuk melestarikan budaya Sunda dengan melibatkan bukan hanya orang Sunda tetapi semua yang mempunyai kepedulian terhadap budaya Sunda.
"Salah satu bidang yang mesti diperhitungkan dalam organisasi ini yakni bidang pendidikan. Hal ini untuk mencapai tujuan yang telah digariskan yaitu memajukan kebahagiaan rakyat Sunda, Paguyuban Pasundan menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran," jelasnya.
Ia menuturkan, pada waktu itu, sekitar tahun 1921-an, hasrat untuk sekolah di kalangan masyarakat telah berkembang luas dan telah dirasakan kekurangan sekolah. Oleh karena itu banyak penduduk dan anak usia sekolah yang buta huruf.
Dalam rangka ini, pada tahun 1931, dibentuk Commite Studie Fonds Pasoendan dan Bate Pamulangan Pasoendan (BPP). BPP yang berkedudukan di Tasikmalaya dan dipimpin oleh Achmad Atmadja dan Gazali Suria Nata Sudjana.
Adapun tujuannya, yakni melahirkan bangsa utama yang berbudi pekerti luhur, menjunjung taraf kehidupan rakyat dengan jalan memberi kesempatan luas untuk mendapat pendidikan dan membendung masuknya kebudayaan barat dan mempertebal rasa ke-Sundaan dan rasa kebangsaan pada umumnya.
Ketua Paguyuban Pasundan Sumut Yohny Anwar, mengatakan, "acara akbar tersebut turut dihadiri Ketua Umum PP Paguyuban Pasundan Prof Didik Turmudzi dan tokoh-tokoh Sunda Pusat, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Sosial Agus Gumiwang dan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus, Kapolda Sumatera Utara Irjend Pol Agus Adrianto serta ribuan warga Sunda/Pasundan di Sumatera Utara." pungkasnya. (wesli)