Saat ini lebih 141 murid SMP Budi Utomo belajar dalam aula sederhana yang disekat menjadi beberapa kelas dengan daya dengan daya tampung murid yang melebihi kapasitas.
Satu sekolah lagi yakni pembangunan gedung SMP Islam Terpadu Al-Fatah di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang senilai Rp1,224 miliar. Gedung yang akan dibangun sebanyak dua lantai, memiliki enam ruangan kelas dan empat ruang toilet serta menampung maksimal sebanyak 192 murid.
SMP Al-Fattah merupakan satu-satunya sekolah setingkat SLTA di Desa Lama, menerima sebagian besar murid dari keluarga kurang mampu secara gratis dan belum mempunyai dana yang cukup untuk merenovasi atau membangun gedung sekolah yang layak. Para murid belajar dalam ruangan yang sangat sederhana dan sebagian murid dari kelas yang berbeda kelas harus menempati satu ruang yang sama, yang dipisah dengan sekat.
Konjen Takeshi mengatakan melihat kondisi sekolah di dua yayasan itu maka pihaknya setuju mengabulkan proposal permohonan yayasan untuk membangun gedung sekolah baru. “Kedua yayasan itu terpilih melalui seleksi proposal yang cukup ketat dan dengan mempertimbangkan kebutuhan serta tujuan mereka yang mulia di bidang pendidikan,” katanya.
“Dengan bantuan hibah yang diberikan ini diharapkan murid SMP Budi Utomo dan SMP Al Fattah dapat memiliki lingkungan belajar yang kondusif dan pihak sekolah dapat menampung lebih banyak lagi murid di desa tersebut,” kata Takeshi Ishii, Konjen Jepang di Medan kepada wartawan didampingi Konsul Muda Masamu Yamamori.
Konjen Takeshi juga mengapresiasi semangat para murid dan anggita yayasan yang bekerja keras untuk memenuhi semua persyaratan pengajuan bantuan hibah. “Bantuan hibah grassroots itu sendiri berasal dari masyarakat Jepang dan saya sebagai perwakilan dari masyarakat Jepang sungguh berharap bahwa dana hibah ini dapat digunakan oleh para komite proyek dengan jujur tepat sasaran,” ungkap Konjen Takeshi.(Wes)
