MEDIAMITRAPOL.COM, SUMATERA UTARA - Wakil
Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengharapkan sinergi dan
kolaborasi dari semua pihak untuk memajukan ekonomi Sumut. Sehingga
perekonomian Sumut dapat tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapkan.
Hal tersebut disampaikan Wagub Musa Rajekshah saat menghadiri
acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Provinsi Sumut Tahun 2020 yang
diselenggarakan OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara di Convention Hall Hotel
Santika Premiere Dyandara Medan, Selasa (4/2).
“Kita bersyukur hingga triwulan III Tahun 2019 perekonomian
Sumut tumbuh 5,11%. Itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,02%. Untuk
itu bersama di awal tahun 2020 ini kita semakin bersinergi dan berkolaborasi
lebih erat lagi dalam memajukan ekonomi Sumut melalui optimalisasi peranan
sektor jasa keuangan. Mudah-mudahan ke dapannya ini akan menjadi semakin lebih
baik,” ujar Wagub.
Turut hadir di acara tersebut, para pelaku industri jasa
keuangan, unsur Forkompimda, pimpinan instansi vertikal, para bupati/walikota,
OPD, dan stakeholder terkait di Sumut, serta Kepala OJK di bawah koordinasi OJK
Regional 5 Sumatera Bagian Utara yang meliputi 5 Kantor OJK di 5 Provinsi,
yaitu Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Wagub menyampaikan, program pengendalian harga bahan makanan
masih menjadi salah satu fokus pemerintah antara lain melalui pemberdayaan
petani, nelayan dan peternak, utamanya dari sisi permodalan. “Kemandirian
petani, peternak dan nelayan kita akan menciptakan kestabilan pasokan dan harga
bahan makanan,” tutur Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Ijeck juga mengapresiasi industri keuangan yang ada di Sumut,
yang mampu tumbuh positif dan berkontribusi terhadap pembangunan daerah. “Tingkat
inklusi keuangan di Sumut bisa menjadi tertinggi kedua secara nasional, itu
berkat kontribusi industri keuangan terhadap pembangunan daerah,” ungkap
Ijeck.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional
(OJK KR) 5 Sumbagut Yusup Ansori menyampaikan perkembangan terkini industri
jasa keuangan dan capaian pada tahun 2019 serta program-program yang akan
menjadi fokus dan komitmen tahun 2020.
“Hingga akhir tahun 2019, kondisi likuiditas seluruh bank yang
berkantor pusat di Regional 5 Sumbagut tergolong memadai bahkan lebih tinggi
dari threshold yang telah ditetapkan, sebesar 50% untuk AL/ NCD,” ujarnya.
Menyikapi tantangan tahun 2020 kata Yusup, OJK Regional 5
Sumbagut optimis melaksanakan 5 kebijakan strategis guna mendukung Ekosistem
Keuangan Berdaya Saing untuk Pertumbuhan Berkualitas yang disinergikan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
“Kebijakan tersebut yang pertama, peningkatan modal minimum
perbankan secara bertahap. Hingga akhir tahun 2019, dua bank yang berkantor pusat
di wilayah kerja kami telah memiliki modal inti lebih dari Rp3 Triliun. Kedua
Bank dimaksud berasal dari Sumatera Utara yaitu PT Bank Sumut dan PT Bank
Mestika Dharma, Tbk. Kami masih mendorong realisasi yang sama untuk 3 BPD
lainnya, PT Bank Nagari, PT Bank Riau Kepri, dan PT Bank Aceh Syariah,”
terangnya.
Kedua, mengembangkan sektor keuangan yang mendukung ekonomi strategis
dan pembiayaan berwawasan lingkungan. Ketiga, mempercepat penyediaan akses
keuangan bagi masyarakat dan UMKM. Keempat, meningkatkan edukasi keuangan dan
perlindungan konsumen. “Terakhir, melakukan pengembangan ekosistem dan keuangan
syariah,” jelasnya. (Wes)