Para penyandang disabilitas diberi waktu untuk mengirimkan dokumen lamaran kerja dalam format pdf melalui email : rekrutmen@pegadaian.co.id atau website dengan link https://www.pegadaian.co.id/karir paling lambat hari Selasa, 8 September 2020 pukul 17.00 WIB.
Adapun dokumen yang menjadi persyaratan antara lain:
Surat Lamaran dan Daftar Riwayat Hidup (Curicullum Vitae)
Ijazah dan Transkrip Nilai
Pendidikan Terakhir
Surat Referensi atau Keterangan Bekerja (apabila ada)
Surat Keterangan Disabilitas dari Rumah Sakit atau Puskesmas
Sedangkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh Pegadaian adalah sebagai berikut :
Pendidikan minimal yang dipersyaratkan adalah SLTA/D3/S1 dari berbagai jurusan
Rentang usia antara 20-35 tahun
Baru lulus (fresh graduated) atau memiliki pengalaman kerja 1 (satu) tahun
Bersedia ditempatkan sesuai keahlian dan posisi yang tersedia
Diutamakan putra-putri daerah dan bersedia ditempatkan sesuai wilayah kerja PT Pegadaian (Persero)
Komunikatif dan berpenampilan rapi
Dapat bekerja secara tim dan memiliki integritas yang baik
Mampu mengoperasikan program Microsoft Office
Disabilitas yang diterima adalah tuna daksa atau penyandang cacat pada salah satu bagian tubuh
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R Swasono Amoeng Widodo mengatakan, perseroan menjunjung tinggi nilai Good Corporate Governance (GCG), seperti salah satunya yaitu prinsip keadilan dengan melakukan rekrutmen secara transparan dan profesional.
“Rekrutmen penyandang disabilitas ini membuktikan bahwa perusahaan menghargai kesetaraan. Siapapun warga negara Indonesia yang memenuhi syarat-syarat profesionalitas mempunyai kesempatan yang sama untuk berkarir di Pegadaian,” ujarnya.
Selain menjadi bentuk kepatuhan terhadap regulasi, perusahaan sangat mendukung program “SDM Unggul Indonesia Maju”.
Lebih lanjut Amoeng mengatakan, proses rekrutmen ini dilakukan secara mandiri dan tidak bekerjasama dengan perusahaan travel agency manapun, sehingga dapat dipastikan proses seleksi tidak dipungut biaya.
Selama proses rekrutment berlangsung, masyarakat diminta hati-hati dan waspada jika terdapat pihak-pihak yang mengaku sebagai panitia dan meminta sejumlah uang.
Panitia juga tidak melayani komunikasi dengan menggunakan nomor handphone pribadi. (Wes/Red)