MEDIAMITRAPOL.COM, SUMATERA UTARA - Ketua Umum DPP Horas Bangso Batak (HBB) Lamsiang Sitompul SH MH mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga keutuhan NKRI dengan memelihara dan memupuk kebersamaan dalam bingkai keberagaman.
Terkait dengan postingan yang dianggap rasis dalam akun Facebook bernama Ambroncius Nababan terhadap Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai , Ketua Umum HBB meminta agar semua pihak dapat menyikapi dengan hati yang dingin dan apabila dianggap sudah merugikan orang lain sebaiknya di proses secara hukum karena semua orang sama di depan hukum dan biarlah hukum yang bertindak terhadap setiap tindakan yang menyimpang atau melanggar.
Demikian disampaikan Lamsiang Sitompul ketika ditanyai wartawan tanggapannya terkait postingan di media sosial yang kini menuai tanggapan dari berbagai pihak. Bahkan Kemenkumham Mahfud MD telah memberikan tanggapannya di akun media sosial miliknya.
"Ini adalah masalah statement pribadi, harus kita sikapi dengan pikiran terbuka. Di sisi lain, kita sangat menyesalkan postingan tersebut. Semestinya, setiap orang harus menjaga keberagaman yang dimiliki bangsa ini. Tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bisa melukai kebersamaan dalam bingkai keberagaman," katanya, Minggu (24/1/2021).
Lamsiang juga mengajak seluruh warga Indonesia tidak menjadikan postingan yang dianggap rasis itu sebagai alasan untuk mengabaikan pentingnya menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.
"Sebagai warga negara yang taat hukum, saya menghimbau pemilik akun Ambroncius Nababan untuk segera melakukan klarifikasi dan permintaan maaf kepada Natalius Pigai dan pihak-pihak yang ikut tersinggung dan merasa dirugikan dengan postingan itu," kata advokad kondang itu.
Terkhusus kepada warga masyarakat Batak dimana pun berada, agar menjaga ketertiban untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan NKRI. Terutama dalam mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bisa menyinggung pihak-pihak lain.
"Mari cerdas menggunakan media sosial. Media sosial bisa menjadi wadah yang baik maupun buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, tapi itu semua tergantung pengguna media sosial itu sendiri," ujarnya.
Lamsiang juga menyebutkan sudah banyak contoh yang terjerat hukum akibat penyalahgunaan media sosial. Maka untuk itu, tidak ada satu orang pun yang kebal hukum.
"Kita harap proses hukum ditegakkan, tanpa membeda-bedakan siapapun. Terutama dalam menjaga keutuhan NKRI dan mencerdaskan setiap warga negara," katanya.
Sementara itu, telah beredar informasi tulisan klarifikasi Drs. Ambroncius I.M Nababan, MM, Minggu (24/1/2021). Dalam tulisan yang beredar itu disebutkan adanya penyesalan dari pemilik akun atas postingan tersebut. Bahkan telah diakui postingan diposting olehnya dan mengatakan tidak bermaksud menyinggung masyarakat Papua melainkan untuk pribadi yang menyatakan menolak divaksin sesuai yang dilakukan pemerintah.
Berikut klarifikasi yang telah beredar di publik :
KLARIFIKASI dari DRS. AMBRONCIUS I.M NABABAN, MM DGN OKNUM YG MENOLAK VAKSIN SINOVAK. ( Sdr. Natalius Pigai )
Bersama ini Saya Klarifikasi sbb :
1. Memang benar saya yg posting di FB pribadi saya ttg menanggapi berita OKNUM ( Sdr.Natalius Pigai ) yg menolak Vaksin Covid 19 Merk SINOVAK dan menyatakan di media bahwa oknum tsb tdk percaya pada vaksin Sinovak yg disuntikkan ke Presiden RI dan memilih utk membeli vaksin merk lain dari Luar Negeri.
2. Membaca tulisan tsb. hati saya sangat marah , karena begitu tegahnya ia menyerang Jokowi disaat Presiden ingin membuktikan kepada rakyat Indonesia bahwa vaksin Sinovak ini Aman dan Halal utk disuntik ketubuh manusia.
memang hak azasi semua orang menolak divaksin, tapi jgn ikut memprovokasi orang lain dgn narasi yg dibangun seakan2 Vaksin Sinovak ini tdk aman buat manusia.
3. jadi postingan saya pribadi kepada Oknum tsb hanyalah kritik utk pribadi oknum tsb dan bukan ditujukan ke masyarakat Papua.
( walau kritik saya tsb sangat tajam, agar oknum tsb jangan sampai memprovokasi rakyat utk menolak di vaksin Sinovak, itulah tujuan saya. )
4. Dlm hal ini sebelumnya saya memohon maaf kepada Masyarakat papua, mungkin ada yg tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas apalagi melakukan Rasis. ( ini sangat tdk mungkin saya lakulan, karena saya juga sdh diadati di papua fan diangkat sbg anak papua dgn acara Lompat piring dan bakar batu di kab. kerom dan Jayapura papua, jadi tdk mungkin saya melukai hati masyarakat papua yg sangat saya cintai.
ini hanya terhadap oknum yg ketepatan ia anak Papua juga )
ini benar2 ditujukan hanya kepada oknum tsb, bukan kepada masyarakat papua secara keseluruhan.
5. Saya benar2 dgn hati yg tulus memohon maaf kepada masyarakat papua. mhn hal ini tdk menjadilan kita jadi salah pengertian.
dan mudah2an hal ini dapat dimaklumi dan dibukakan pintu maaf yg srbesar2nya buat saya.
6. Saya akan tetap bertanggung jawab, bila oknum tsb ingin menggugat saya secara hukum, saya tdk akan lari. saya tetap bertanggung jawab kepada oknum tsb bila saya dianggap salah dan melanggar hukum.
Tapi intinya saya tdk ada maksud sedikitpun utk melukai hati masyarakat Papua.
Untuk itu kepada saudara saya masyarakat Papua, agar dapat memaafkan saya. Terima kasih.
Jakarta, 24 Januari 2021.
Syaloom,
Salam Hormat,
DRS. AMBRONCIUS I.M NABABAN,MM.
(Wes/Red)