News MediaMitraPol

Pelaksanaan Bimtek Dana Desa Kab.Madina Di Hotel Fave dan Hotel Griya Medan Diduga Langgar PPKM Berbasis Mikro


MEDIAMITRAPOL.COM
, MEDAN || SUMATERA UTARA

Dari hasil penelusuran awak media, terhadap pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi penyelenggaraan, penggunaan dan pengelolaan dana desa se Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang dilaksanakan di Hotel Fave dan Hotel Griya Kota Medan diduga melanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pasalnya dari dua lokasi penyelenggaraan Bimtek diduga telah menimbulkan kerumunan sekalipun memakai masker akan tetapi tidak menjaga jarak aman dan di duga mark up seperti di Hotel Fave dan di Hotel Griya.



Sebelumnya awak media mendapat informasi dari salah satu tokoh masyarakat Madina yang tidak mau disebut namanya, pada Selasa (22/6/2021) pukul 09'55 wib di Glugur Baypass Medan, menyebutkan " Kabupaten Madina menyelenggarakan Bimtek di Hotel Fave dan Hotel Griya Medan yang mana pesertanya ada dari kades, dan penyelenggara pengelolaan dana desa se Kabupaten Madina. Kegiatan itu direncanakan 3 hari dari tanggal 21/6/2021 hingga 23/6/2021." sebutnya.



Pelaksanaan Bimtek itu menurut dia diduga menggunakan pengutipan dana desa setempat.


" untuk pelaksanaan Bimtek itu setiap desa dikutip Rp. 5.000.000,- diluar ongkos transport dan itu patut diduga kuat diambil dari dana desa, yang mana diketahui jumlah desa di Kabupaten Madina sebanyak 377 desa. ditengah masa pandemi selain pengutipan ini dirasa tidak wajar juga telah melanggar PPKM SE Gubernur Sumut" pungkasnya.


Sementara pada hari yang sama  "Arif" panitia kegiatan Bimtek di Fave Hotel kepada awak media pada pukul 16'10 WIB menjelaskan " kami di sini hanya sebagai panitia, sebanyak 90 surat undangan hanya di hadiri kurang lebih 50 an peserta. Mengenai sumber dana dan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan ini bukan kapasitas saya untuk menjawab, dan dalam pelaksanaan kami telah melakukan prokes dan sudah dilakukan pengecekan dari Lurah setempat dan pihak terkait" ucapnya sambil berlalu meninggalkan para awak media.



Tak lama berselang seseorang lelaki muda mendatangi awak media dan di ketahui bernama " Irwan" atau Wawan panggilan akrabnya kepada awak media mengklarifikasi " maaf bang arif lagi ada kesibukan, kira kira apa yang bisa saya bantu "katanya. 


Lebih jauh irwan menjelaskan pertanyaan awak media " memang bang kami disini hanya sebagai Even Organiser (EO), kalau abang tanya soal sumber dana pelaksanaan kegiatan bimtek Desa-desa di Madina ini kami tidak berani menjawab takut salah"jelasnya.


Kumudian irwan pun manambahkan " kami tidak tahu kalau ada sekitar 177 peserta yang ada di sini, sesuai keterangan bg Arif tadi memang ada surat undangan sebanyak 90 orang namun yang hadir kurang lebih cuma 50 orang. Coba nanti kita koordinasikan lagi dengan bang arif ya bang, soalnya kami masih banyak urusan apalagi mau close bil ini bang." pungkasnya.


Kemudian kegiatan Bimtek yang di laksanakan di Griya Hotel ketika di datangi awak media ruangan kosong. Dan setelah di minta konfirmasi pihak hotel mengatakan " lagi ishoma bang "pungkasnya singkat.


Padahal di lokasi Griya Hotel menurut keterangan Tomas Madina tersebut diatas mengatakan sebanyak 200 peserta dan hanya dihadiri 120 peserta, namun kenyataanya terkesan ditutup - tutupi, diduga hanya untuk mengelabui publik. 


Menurut informasi yang didapat awak media bahwa kegiatan ini tidak mendapatkan izin dari Pemko Medan ataupun Pemprov Sumut terkait Surat Edaran Gubernur tentang perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro guna mencegah Klaster penularan baru. Dan ada kemungkinan pelaksanaanya sepertinya ditutup tutupi. Dan Dollar salah seorang mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Madina disebut-sebut ikut andil didalam pelaksanaannya. (Red/W)

MediaMitraPol.com Designed by AzraMedia - MedanTemplateism.com Copyright © 2017

Theme images by Bim. Powered by Blogger.