News MediaMitraPol

PT.TPL Bantu Warga Cetak Sawah 35 Ha Selama 32 Tahun Tertimbun Tanah Gunung


MEDIAMITRAPOL.COM
, TOBA || SUMATERA UTARA - Peristiwa longsornya tanah gunung (dolok) yang menghancurkan satu perkampungan Bulusilape Sianipar tahun 1989 menyisakan taruma mendalam bagi seluruh warga Desa Pardomuan Sianipar Kecamatan Silaen. Sebab musibah tersebut, tidak hanya menutupi ratusan hektar lahan persawahan dan kebun milik warga, namun juga menelan 13 korban jiwa dan satu orang lainnya tidak ditemukan.


Akibat peristiwa ini, Kepala Desa Pardomuan Sianipar Timbang Sianipar atas nama seluruh masyarakat meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Toba, dan khususnya perusahaan PT. TPL, Tbk untuk membantu warga membuka lahan pertanian yang tertimbun longsoran tanah gunung Bulusilape Sianipar selama 32 tahun.

Kemudian, setelah dilakukan upaya pencetakan sawah dari timbunan longsor, hanya seluas 20 Ha yang bisa diusahai warga selama 32 tahun. Sementara masih ada sekira 35 hektar lahan yang terlantar akibat tertimbun longsoran tanah.

"Kita warga Desa Pardomuan harus mengakui dengan jujur tercetaknya lahan persawahan Bulusilape menjadi lahan persawahan dari timbunan longsoran tanah gunung Bulusilape Sianipar, itu berkat bantuan dan dukungan dari pihak PT.TPL dengan memberikan bantuan alat berat," ujarnya, Jumat (2/7/2021).

Hingga saat sebutnya masih ada lahan yang masih dalam timbunan longsoran tanah gunung seluas 35 Ha. Pihaknya berharap PT.TPL hendaknya bisa menuntaskan pengerjaan pencetakan sawah ini di tahun 2021.

Sebelumnya sesuai perencenana dan kesepakatan bersama antara masyarakat Desa Pardomuan dengan pemerintah desa serta pemerintah kabupaten, seyogianya pencetakan sawah seluas 35 hektar yang belum dicetak seharusnya dilaksanakan tahun 2020 bekerja sama dengan pihak PT. TPL, Tbk.

Namun, karena pandemi Covid-19 pemerintah Kabupaten Toba menyatakan dana unuk pencetakan sawah Bulusilape, dialihkan untuk refocussing anggaran dana percepatan penanganan penanggulangan paparan pandemi Covid-19.

"Atas koordinasi kami dengan pihak PT TPL melalui management Kehumasan perusahaan disampaikan, hendaknya dalam upaya pengerajan pencetakan sawah tersebut haruslah bekerja sama Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten bersama dengan Perusahaan PT.TPL. Janganlah hanya perusahaan PT.TPL saja supaya cepat terealisasi serta terselesaikan pelaksanaan pencetakannya," ungkap Timbang.

Sehingga dalam upaya menyelesaikan pembukaan lahan pertanian di Bulusilape dari timbunan longsoran tanah gunung Bulusilape Sianipar, semua harus bekerja sama mulai dari pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten bersama masyarakat dibantu Perusahaan PT. TPL Tbk.


Direktur Hubungan Masyarakat PT. TPL Tbk, Jandres H Silalahi kepada waratawan usai serah terima jalan hotmix Bulusilape menjelaskan, perusahaan dengan masyarakat desa Pardomuan Bulusilape Sianipar akan melanjutkan pengerjaannya percetakan sawah.

Untuk realisasi lanjutnya, rencananya pencetakan sawah tersebut akan dikerjakan warga bersama pemerintah desa serta management perusahaan. Sejauh ini, sudah dilakukan pemetaan lokasi selama dua hari, sementara warga desa selaku pemilik sawah telah melakukan pemetaan sesuai urutan dan luasan kepemilikan lahan masing masing.

"Kita harapkan di bulan Juli 2021 ini bisa dimulai pelaksanaan pengerjaan percetakan sawahnya, untuk pengerjaan percetakan sawah sesuai perhitungan kita akan memakan waktu selama 4 sampai 5 bulan kedepan," ujarnya.

Untuk anggaran yang disediakan perusahaan pada pencetakan sawah Ambarbirong Bulusilape ini sekira Rp350 juta dengan luas lahan sawah seluas 35 Ha. Karena ada lahan sawah seluas 20 Ha yang sudah jadi dan diusahai warga. Sehingga di tahun 2021 ini perusahaan akan fokus untuk mengerjakan pencetakan sawah seluas 35 Ha. (Red/W)

MediaMitraPol.com Designed by AzraMedia - MedanTemplateism.com Copyright © 2017

Theme images by Bim. Powered by Blogger.