"Saat ini banyak tokoh yang beretorika, Cinta Kepada Negeri, sudah berbuat banyak untuk bangsa ini tapi ternyata diam-diam, Kadrun. Itu terlihat dari rekam jejaknya. Dan justru yang seperti inilah yang lebih berbahaya," Tutur Tagor Aruan.
"Istilah Kadrun artinya disini adalah orang yang selalu membuat rusuh di negeri ini bukan menunjuk kepada sebuah golongan, suku maupun agama," Tagor menerangkan.
"Jokowi sudah susah payah membangun negeri ini bersama jajarannya dari ancaman Krisis Ekonomi, Hantaman Gelombang Covid dan banyak persoalan-persoalan bangsa lainnya. Tapi masih saja banyak yang mengeributi, mengganggu, merongrong. Padahal dunia International sangat menghargai dan menghormati Pemimpin kita karena berbagai prestasi diatas," Tambah Tagor yang saat itu hadir bersama beberapa pengurus DPP antara lain Eddin Sihaloho, SE, Alfin Situmorang, SKom, MM, Jhon Tulus Sitompul, SSos, Nurita Sitio, SE, Polmar, Mona Simatupang, SE, Oktav Hutahaean, SSos, Ganda Manullang, ST, Erwin Ht. Barat, ST dan Tri Dharma Supayung, SE, MSi (Ketua DPD Sumut). Dan beberapa pengurus dari DPC Deli Serdang, antara lain Poltalk Manurung, Ramest Hutabarat, Roslina Pardede, dan juga pengurus PAC Percut Sei Tuan, seperti Nestor Simamora, Abednego Manalu, Risben Siregar.
Kita perlu meneladani Raja Sisingamangaraja XII dan pahlawan-pahlawan lainnya di negsri ini. Sisingamangaraja XII meninggalkan segala kenyamanannya sebagai raja untuk berjuang demi membela negerinya, kehormatannya serta Martabat bangsanya walau hanya dengan senjata seadanya, yang ada pada tangannya dan mengorbankan segalanya.
"Mereka tidak pernah tahu apakah mereka akan menang atau kalah tapi mereka tetap berjuang. Yang mereka yakini adalah bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah kebenaran dan sesuatu yang harus mereka lakukan, apapun resiko yang mereka hadapi. Mereka tidak mengeluh," Ucap Tagor Aruan berapi-api penuh makna.
Tagor Aruan mengajak segenap kader KIB untuk menghormati jasa Para Pahlawan dengan cara berbuat semaksimal mungkin, berkarya dalam bidang, bakat atau kemampuan yang Tuhan sudah berikan dan jangan suka mengeluh.
"Kalaupun kita tidak bisa membantu 'at least' jangan mengganggu," Tutup Tagor. (Red/W)