MEDIAMITRAPOL.com, SUMATERA UTARA - Personil Ditresnarkoba Polda Sumatra Utara (Sumut) menggagalkan peredaran 50 kilogram sabu. Selain itu, petugas juga meringkus dua orang tersangka (tsk) yang membawa puluhan kilogram sabu itu. Adapun kedua tersangka yakni M (22) dan F (22) yang merupakan warga Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, ditangkap tim Ditrenarkoba Polda Sumut pada Selasa (21/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan penangkapan itu berawal saat tim Unit Subdit II Ditresnarkoba Polda Sumut memperoleh informasi bahwa akan ada pengiriman sabu-sabu dari Aceh ke Medan dan Jakarta.
"Selanjutnya tim melakukan penyelidikan dan memantau di wilayah perbatasan Aceh-Medan, Jalan Megawati Binjai-Medan. Lalu, terpantau satu unit kendaraan sesuai dengan ciri-ciri yang didapatkan," kata Hadi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (25/12/2021).
Sebelum melakukan penangkapan sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dengan pelaku. Selanjutnya, polisi berhasil menghadang mobil yang dikendarai oleh pelaku. Polisi pun menangkap dua pemuda yang berada di dalam mobil tersebut.
"Dilakukan penggeledahan di dalam mobil dan ditemukan serta disita barang bukti berupa 50 bungkus kemasan teh cina berisi sabu dengan berat keseluruhannya 50 kilogram," ucapnya.
Berdasarkan hasil interogasi dua pelaku itu mengaku disuruh oleh seseorang berinisial A yang saat ini masih dalam penyelidikan. Keduanya diperintahkan oleh A untuk mengambil satu unit mobil Toyota Rush warna putih dengan nomor polisi BL 1156 DD yang berisi sabu di daerah Idi, Aceh Timur.
Mereka kemudian diperintahkan untuk membawa mobil itu ke Medan dan Jakarta. Dua pelaku itu dijanjikan akan diberi upah sebesar Rp.200 juta. Namun, kedua pelaku itu baru menerima uang jalan sebesar Rp 5 juta.
Selanjutnya, kedua pelaku saat berangkat dari Aceh disuruh untuk mengganti no ponsel baru. Ketika tiba di Medan mereka disuruh menunggu di kawasan mall yang ada di Kota Medan. Di situ mereka akan diberikan petunjuk terkait pengiriman narkotika selanjutnya. (WeS)